Selasa, 08 Januari 2013

Makalah olah raga Roll Belakang, Depan


oleh Ulin Nahdliyatus 
KATA PENGANTAR

            Segala puji  syukur penulis panjatkan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas petunjuk dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata pelajaran  PJOK yang berjudul “Senam Lantai (Rol depan dan Belakang)”.

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk tugas dari pelajaran PJOK. Dan berkat bantuan dari semua pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam kesempatan yang paling baik, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.         Bapak Achmad Muhajir R. H. ,S.Pd selaku pengajar PJOK, serta pembimbing pembuatan makalah ini.
2.         Bapak Anggi selaku guru PPL yang membimbin kami selama beberapa bulan ini.

Terlepas dari semua kekurangan penulisan makalah ini, baik dalam susunan dan penulisannya yang  salah, penulis memohon maaf dan berharap semoga penulisan makalah ini bermanfaat khususnya kepada saya selaku penulis dan uumnya kepada pembaca yang budiman.

Demikian semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya, dan siswa-siswi  SMA Negeri  1 Batu. Apabila ada kesalahan penulis mohon maaf.

Batu,12 Oktober 2011
Hormat penulis,

Novela Ayu P


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………..                       1
DAFTAR ISI………………………………………………………………….                     2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………                       3-4
1.1      Latar belakang………………………………………………………………….              3-4
1.2      Rumusan Masalah…………………………………………………………….              4
1.3      Tujuan penulisan……………………………………………………………….              4
1.4      Manfaat Penulisan…………………………………………………………….             4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….                      5-6
2.1      Pengertian Rol depan……………………………………………………….              5
2.2      Pengertian Roll Belakang…………………………………………………              5
2.3      Cara melakukan Roll Depan………………………………………........              5
2.4      Cara Melakukan Roll Belakang…………………………………………              6                     
2.5      Kesalahan-kesalahan Gerakan………………………………………….              6
BAB III PENUTUP
3.1      Kesimpulan……………………………………………………………………….              7
3.2     Saran…………………………………………………………………………………              7





BAB I
PENDAHULUAN
1.1       LATAR BELAKANG

Senam lantai adalah salah satu jenis olahraga yang cukup diminati dan digeluti banyak orang. Biasanya merupakan nomor pertama dalam pertandingan atas pertimbangan kesempatan bagi para pesenam untuk juga berlaku sebagai pemanasan karena gerakan-gerakannya tidak memerlukan tenaga otot yang luar biasa. Untuk pertama kali nomor ini sebagai nomor perseorangan dalam Olympiade 1932 dan bagi wanita baru 20 tahun kemudian.

Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal yang dapat diikuti oleh ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan secara seragam dan membentuk formasi-formasi yagn menarik dan mengesankan.

Senam lantai  adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai dengan denga istilah lantai, maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di atas yang beralasan matras atau permadani atau sering juga disebut dengan istilah latihan bebas,sebab pada waktu melakukan gerakan atau latihannya pesenam tidak boleh menggunakan alat atau suatu benda.

Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1 meter untuk menjaga keamanan dilapisi karpet kenyal setebal 0,045 m. Pria tampil dalam waktu 70 detik dan wanita dengan diiringi musik 90 detik.  Untuk memberikan kesan kepada para wasit dengan rangkaian urutan dari berbagai lompatan, putaran, keseimbnagan dicampur dengan unsur-unsur lonjakan dan akrobatik.





Gerakan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.
                     
            RUMUSAN MASALAH

1.Apa pengertian rol  depan?
2. Apa pengertian rol  belakang?
3. Bagaimana cara melakukan rol depan?
4. Bagaimana melakukan rol belakang?
5. Apa saja kesalahan gerakan yang dilakukan saat melakukan gerakan rol depan dan belakang ?

          TUJUAN PENULISAN
1.         Mengetahui pengertian dari rol  depan.
2.         Mengetahui pengertian dari rol  belakang.
3.         Mengetahui cara melakukan rol depan.
4.         Mengetahui cara melakukan rol belakang.
5.         Mengetahui kesalahan gerakan yang dilakukan saat melakukan rol depan dan belakang.

            MANFAAT PENULISAN

Makalah ini dapat digunakan untuk mengkaji tentang senam lantai. Makalah ini juga  digunakan sebagai sumber informasi baru mengenai senam lantai, terkhususnya rol depan dan belakang. Makalah ini juga digunakan sebagai bahan pustaka penelitian.




BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN ROL DEPAN

Guling ke depan atau guling ke depan adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang). Latihan ke depan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu guling ke depan dengan sikap awal jongkok dan guling ke depan dengan sikap awal berdiri.


             PENGERTIAN ROLL BELAKANG

Guling ke belakang atau guling ke belakang adalah di mana posisi badan tetap harus membulat, yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan sampai dagu melekat di dada. Berlawanan arah dengan rol depan.

             CARA MELAKUKAN ROLL DEPAN

a.         Mula-mula sikap jongkok, kedua kaki rapat, letakkan lutut ke dada, kedua tangan menumpu di depan ujung kaki kira-kira 40 cm.
b.         Bengkokkan kedua tangan, letakkan pundak pada matras dengan menundukkan kepala, dagu sampai ke dada
c.         Lanjutkan dengan melakukan gerakan berguling ke depan, ketika panggul menyentuh matras, peganglah tulang kering dengan kedua tangan menuju posisi jongkok.




             CARA MELAKUKAN ROLL BELAKANG

a.         Sikap permulaan dalam posisi jongkok, kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat
b.         Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak ke belakang
c.         Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.
d.         Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala, dengan dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras, ke sikap jongkok.

          KESALAHAN-KESALAHAN GERAKAN

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan gerakan guling depan dan belakang adalah sebagai berikut:

a.         Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki.
b.         Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
c.         Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.
d.         Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.








BAB III
PENUTUP

3.1       KESIMPULAN

Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah, gerakan roll depan dan belakang adalah bentuk dari senam lantai. Untuk melakukan rol depan dan belakang, dibutuhkan tehnik yang tepat  melakukannya sehingga dapat berhasil dengan baik.

Dalam melakukannya terdapat kesalahan-kesalahan yang membuat kita cedera khususnya anggota gerak, seperti leher dan tengkuk. Kesalahan-kesalahan gerakan harus dihindari dan dipahami sehingga kecelakaan dapat dihindarkan.

3.2       SARAN

 Sebaiknya dalam melakukan geraan-gerakan roll depan dan belakang adalah dengan mengikuti cara-cara dan metode yang telah diberikan dan lebih berhati -hati saat melakukannya. Sehingga kesalahan-kesalahan yang dapat membuat cedera tidak akan terjadi.

Makalah olah raga Roll Belakang, Depan


oleh Ulin Nahdliyatus 
KATA PENGANTAR

            Segala puji  syukur penulis panjatkan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas petunjuk dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata pelajaran  PJOK yang berjudul “Senam Lantai (Rol depan dan Belakang)”.

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk tugas dari pelajaran PJOK. Dan berkat bantuan dari semua pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam kesempatan yang paling baik, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.         Bapak Achmad Muhajir R. H. ,S.Pd selaku pengajar PJOK, serta pembimbing pembuatan makalah ini.
2.         Bapak Anggi selaku guru PPL yang membimbin kami selama beberapa bulan ini.

Terlepas dari semua kekurangan penulisan makalah ini, baik dalam susunan dan penulisannya yang  salah, penulis memohon maaf dan berharap semoga penulisan makalah ini bermanfaat khususnya kepada saya selaku penulis dan uumnya kepada pembaca yang budiman.

Demikian semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya, dan siswa-siswi  SMA Negeri  1 Batu. Apabila ada kesalahan penulis mohon maaf.

Batu,12 Oktober 2011
Hormat penulis,

Novela Ayu P


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………..                       1
DAFTAR ISI………………………………………………………………….                     2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………                       3-4
1.1      Latar belakang………………………………………………………………….              3-4
1.2      Rumusan Masalah…………………………………………………………….              4
1.3      Tujuan penulisan……………………………………………………………….              4
1.4      Manfaat Penulisan…………………………………………………………….             4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….                      5-6
2.1      Pengertian Rol depan……………………………………………………….              5
2.2      Pengertian Roll Belakang…………………………………………………              5
2.3      Cara melakukan Roll Depan………………………………………........              5
2.4      Cara Melakukan Roll Belakang…………………………………………              6                     
2.5      Kesalahan-kesalahan Gerakan………………………………………….              6
BAB III PENUTUP
3.1      Kesimpulan……………………………………………………………………….              7
3.2     Saran…………………………………………………………………………………              7





BAB I
PENDAHULUAN
1.1       LATAR BELAKANG

Senam lantai adalah salah satu jenis olahraga yang cukup diminati dan digeluti banyak orang. Biasanya merupakan nomor pertama dalam pertandingan atas pertimbangan kesempatan bagi para pesenam untuk juga berlaku sebagai pemanasan karena gerakan-gerakannya tidak memerlukan tenaga otot yang luar biasa. Untuk pertama kali nomor ini sebagai nomor perseorangan dalam Olympiade 1932 dan bagi wanita baru 20 tahun kemudian.

Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal yang dapat diikuti oleh ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan secara seragam dan membentuk formasi-formasi yagn menarik dan mengesankan.

Senam lantai  adalah satu bagian dari rumpun senam, sesuai dengan denga istilah lantai, maka gerakan-gerakan senam yang dilakukan di atas yang beralasan matras atau permadani atau sering juga disebut dengan istilah latihan bebas,sebab pada waktu melakukan gerakan atau latihannya pesenam tidak boleh menggunakan alat atau suatu benda.

Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1 meter untuk menjaga keamanan dilapisi karpet kenyal setebal 0,045 m. Pria tampil dalam waktu 70 detik dan wanita dengan diiringi musik 90 detik.  Untuk memberikan kesan kepada para wasit dengan rangkaian urutan dari berbagai lompatan, putaran, keseimbnagan dicampur dengan unsur-unsur lonjakan dan akrobatik.





Gerakan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.
                     
            RUMUSAN MASALAH

1.Apa pengertian rol  depan?
2. Apa pengertian rol  belakang?
3. Bagaimana cara melakukan rol depan?
4. Bagaimana melakukan rol belakang?
5. Apa saja kesalahan gerakan yang dilakukan saat melakukan gerakan rol depan dan belakang ?

          TUJUAN PENULISAN
1.         Mengetahui pengertian dari rol  depan.
2.         Mengetahui pengertian dari rol  belakang.
3.         Mengetahui cara melakukan rol depan.
4.         Mengetahui cara melakukan rol belakang.
5.         Mengetahui kesalahan gerakan yang dilakukan saat melakukan rol depan dan belakang.

            MANFAAT PENULISAN

Makalah ini dapat digunakan untuk mengkaji tentang senam lantai. Makalah ini juga  digunakan sebagai sumber informasi baru mengenai senam lantai, terkhususnya rol depan dan belakang. Makalah ini juga digunakan sebagai bahan pustaka penelitian.




BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN ROL DEPAN

Guling ke depan atau guling ke depan adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang). Latihan ke depan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu guling ke depan dengan sikap awal jongkok dan guling ke depan dengan sikap awal berdiri.


             PENGERTIAN ROLL BELAKANG

Guling ke belakang atau guling ke belakang adalah di mana posisi badan tetap harus membulat, yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan sampai dagu melekat di dada. Berlawanan arah dengan rol depan.

             CARA MELAKUKAN ROLL DEPAN

a.         Mula-mula sikap jongkok, kedua kaki rapat, letakkan lutut ke dada, kedua tangan menumpu di depan ujung kaki kira-kira 40 cm.
b.         Bengkokkan kedua tangan, letakkan pundak pada matras dengan menundukkan kepala, dagu sampai ke dada
c.         Lanjutkan dengan melakukan gerakan berguling ke depan, ketika panggul menyentuh matras, peganglah tulang kering dengan kedua tangan menuju posisi jongkok.




             CARA MELAKUKAN ROLL BELAKANG

a.         Sikap permulaan dalam posisi jongkok, kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat
b.         Kepala ditundukkan kemudian kaki menolak ke belakang
c.         Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak.
d.         Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala, dengan dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras, ke sikap jongkok.

          KESALAHAN-KESALAHAN GERAKAN

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan gerakan guling depan dan belakang adalah sebagai berikut:

a.         Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki.
b.         Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
c.         Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.
d.         Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.








BAB III
PENUTUP

3.1       KESIMPULAN

Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah, gerakan roll depan dan belakang adalah bentuk dari senam lantai. Untuk melakukan rol depan dan belakang, dibutuhkan tehnik yang tepat  melakukannya sehingga dapat berhasil dengan baik.

Dalam melakukannya terdapat kesalahan-kesalahan yang membuat kita cedera khususnya anggota gerak, seperti leher dan tengkuk. Kesalahan-kesalahan gerakan harus dihindari dan dipahami sehingga kecelakaan dapat dihindarkan.

3.2       SARAN

 Sebaiknya dalam melakukan geraan-gerakan roll depan dan belakang adalah dengan mengikuti cara-cara dan metode yang telah diberikan dan lebih berhati -hati saat melakukannya. Sehingga kesalahan-kesalahan yang dapat membuat cedera tidak akan terjadi.

Drama Alkisah Tjetera yang Kedua




Akisah di ceritakan ada sebuah negeri yang berada di tanah Andelas Perlembang, rajanya bernama Demar Lebar Daun, ia adalah cucu dari raja Sulan. Di negeri itu terdapat sebuah sungai bernama Muara Tatang, dan hulu sungai itu bernama sungai melayu. Di sana tinggallah dua orang perempuan yang sedang berladang. Wan Empuk dan wan Malini namanya. Mereka tinggal di bukit Siguntang, rumah mereka sangatlah luas, padi dan ladangnya pun juga sangat banyak dan luas, padi-padi mereka sudah menguning dan siap untuk dipanen.
Suatu malam mereka melihat ladang mereka seperti menyala seperti api yang membara
Wan Malini  : “Wan Empuk! Wan Empuk! Wan Empuk! Wan Empuuuk!” (sambil menggoyang-goyangkan tubuh Wan Empuk)
Wan Empuk  :  “Ada apa? Sudah tidur saja!” (menggosok mata, lalu tidur lagi)
Wan Malini   : “Sini cepat cepat cepat, ” (membangunkan paksa Wan Empuk, dan menyeret Wan empuk keluar rumah)
Wan Empuk  : “Ada apa sih!” (kesal dan berusaha melepas tangan Wan Malini)
Wan Malini   : “coba lihat ke arah ladang, disana ada cahaya seperti nyala api, aku takut melihatnya” (menunjuk kearah ladang)
Wan Empuk  : “benar! Jangan-jangan itu naga?!” (membelalakkan mata)
Wan Malini   : “iya benar! Mungkin itu naga besar” (ketakutan)
Wan Empuk : “sudah kita tidur saja, aku juga takut melihat nya”
Wan Malini  : “kita lihat besok saja, apa yang sebenarnya terjadi”
                       Meraka pun diam dan ketakutan dengan apa yang terjadi saat itu, akhirnya mereka pun tertidur. Pada pagi itu mereka bangun, setelah itu mereka membasuh muka mereka, dan melihat apa yang terjadi pada malam itu.
Wan Malini  : “Wan Empuk! Wan Empuk!” (teriak-teriak heboh)
Wan Empuk : “ada apa Wan Malini?”
Wan Malini  : “Ayo kita lihat apa yang sesungguhnya terjadi tadi malam!”
Wan Empuk : “ayolah, kita naik ke bukit untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi”
Wan Malini  : “ayo! Cepat cepat cepat”
                       Mereka pergi naik ke atas bukit Siguntang, disanalah mereka terkejut dan terheran-heran smelihat apa yang terjadi sebenarnya. Ternyata ladang padi mereka berubag menjadi emas, dilihatnya padi yang berbuahkan emas, berdaunkan perak, dan batangnya berubah menjadi tembaga suasa. Mereka sangat terheran-heran apa yang sebenarnya terjadi pada ladang mereka, mengapa berubaah seperti seperti ini. Di tambah juga saat mereka berjalan ke bukit Sihutang, mereka melihat tanah itu menjadi warna emas.
Wan Empuk : “Wan Malini, apa yang sebenarnya terjadi tadi malam ya?” (kebingungan)
Wan Malini  : “aku juga tidak tahu, mengapa ini bisa terjadi ya?”(garuk-garuk kepala)
Wan Empuk : “ya! Mungkin inilah yang kita lihat tadi malam!”
                       Dan pada waktu yang sama datanglah tiga orang muda yang gagah, dan salah satunya memakai baju kerajaan, bersama dengan lembu putihnya dan dua orang lagi berdiri di di sebelahnya memegang pedang kerajaan dan lembing. Wan Empuk dan Wan Malini yang sedang berdiri di tanah yang berwarna emas itu menjadi terheran-heran dan sampai tercengang melihat  tiga orang itu dengan parasnya yang sangat gagah dan terlihat sikap mereka sangat baik dengan pakaian yang bagus dan indah berkilauan.
Wan Empuk : “apakah karena tiga orang ini, padiku berbuah emas?”
Wan Malini  : “daunnya berdaun perak?”
Wan Empuk : “dan batangnya berbatang tembaga suasa?”
Wan Malini : “tanah bukitnya pun menjadi emas?”
(mereka terheran-heran)         
Wan Empuk : “Siapa ya sebenarnya orang itu Wan Malini?”
Wan Malini  : “Aku juga tidak tahu, aku pun juga tidak mengenalnya”
Wan Empuk : “Ayo coba kita tanya siapa mereka!”
(berjalan menuju ketiga orang tersebut)
Wan Empuk : “permisi tuan, jika boleh tahu siapakah tuan hamba ini?”
Wan Malini  : “dan darimana tuan hamba ini berasal?”
Wan Empuk : “Apakah tuan hamba ini anak jin?”
Wan Malini  : “atau apakah tuan hamba ini anak peri?”
Wan Empuk : “Karena sudah lama kami tidak pernah melihat seorangpun datang ke sini”
Wan Malini  : “Baru tuan hamba inilah yang datang ke sini”
Raja                : “oh, tenang tenang tenang saja”
N Pahlawan : “kami buka dari bangsa jin dan peri”
K Pandita     : “kami ini bangsa manusia”
Raja             : “asal kami adalah cucu dari raja Iskandar Dzu’l-Karnain”
N Pahlawan : “nisab kami adalah raja Nusirwan raja masyrik dan maghrib”
K Pandita   : “dan pancar kami dari raja Slaiman alaihisalam dan raja ini bernama raja Bicitram Syah”
Raja                      : “dan meraka berdua ini Karna Pandita dan yang ini Nila Pahlawan” (menunjuk Karna Pandita dan Nila Pahlawan)
N Pahlawan : “Pesang ini bernama curik Semandang” (menunjukkan Curik)
K Pandita    : “dan lembing ini bernama Lembuara” (menunjukkan Lembing)
Raja               : “yang sini namanya cap kayu Kempa” (menunjukkan cap)
N Pahlawan : “jika mengirim surat kepada raja, cap ini yang di capkan”
Wan Empuk : “Kalau tuan tuan tuan ini benar benar anak cucu raja Iskandar,”
Wan Malini  : “ada perlu apakah tuan tuan datang kesini?”
                       Nila Pahlawan pun menceritakan semua hikayat raja Iskandar yang mempunyai istri anak raja Kida Hindi dan peri raja Suran, itu semua diceritakan kepada Wan Malini dan Wan Empuk.
Wan Malini : “Apa bukti perkataan tuan tuan ku ini?”
Raja            : “Mahkota inilah buktinya, bkti bahwa saya adalah cucu raja Iskandar” (menunjuk mahkota yang di pakai)
N Pahlawan : “Hai para Embok! Jika anda tidak percaya dengan perkataan kami itulah sebabnya kami datang kesini”
K Pandita    : “Padi Embok menjadi berbuahkan emas, berdaunkan perak dan berbatangkan tembaga suasa juga tanah di dibukit ini menjadi emas”
                       Maka Wan Maini dan Wan Empuk percaya pada ucapan ketiga orang muda itu, mereka sangat senang mendengarnya, lalu raja itu di bawa ke rumah Wan Malini dan Wan Empuk. Raja lalu naik ke atas lembu putih untuk pergi ke rumah Wan Malini dan Wan Empuk. Akhirnya Wan Empuk dan Wan Malini dapat memanen hasil ladang mereka. Mereka pun menjadi kaya raya, dengan izin Allah, maka Lembu yang biasa mereka naiki memuntahkan buih dan menjadi seorang anak manusia.
Wan Empuk   : Subhanallah! Bagaimana bisa lembu yang biasa kita naiki melahirkan anak manusia?! (mengelus elus kepala Bat)
Wan Malini    : Allah telah berkehendak.. . (mengangguk –angguk)
Wan Empuk   : bagaimana jika kita menamai anak ini Bat?
Wan Malini    : benar juga nama itu sangat cocok untuk anak ini.
                        Kemudian, Wan Malini dan Wan Empuk pun di nikahkan dengan Nila Pahlawan dan Karna Pandhita, dan mereka di karuniai seorang anak laki-laki bernama Baginda Awang dan seorang anak perempuan yang bernama Baginda Dana. Akhirnya mereka hidup bahagia bersama selamalamalalmalamalamanyaaaa..